( Hamish Stone, CEO iCar Asia ) salah satu kebiasaan orang asia tenggara, khususnya indonesia saat berinternet atau online adalah chatting, ngobrol via aplikasi dengan berbagai platform. baik
(gambar diambil dari smartbisnis) kehadiran ojek online cukup membantu mobilitas pekerja jakarta. selain harganya lebih rendah nyaris 50 persen dibanding tarif opang (ojek pengkolan, ojek tanpa aplikasi), ojek
malaysia, negeri serumpun yang merdeka lebih lambat dari negara indonesia tercinta, namun infrastrktur fisik di sana lebih maju. misalnya kereta rel listrik yang menghubungkan para pekerja ke
wajar saja, jika sampai hari ini masih banyak orang di sekitar kita yang tergagap-gagap dengan perkembangan teknologi yang seperti berlari ini. mereka adalah generasi x, para digital imigran
(gambar diambil dari http://blog.beproudofindonesia.com/id/2015/05/butet-manurung/) keputusan yang diambil Saur Marlina Manurung, perempuan yang lahir di kota gemerlap jakarta ini sungguh membuat banyak orang bertanya-tanya. perempuan yang namanya lebih populer
membaca gendhuk-nya sundari mardjuki adalah sebuah perjalanan ke kampung halaman. mengenang romantisme masa lalu yang begitu-begitu saja sebenarnya. namun banyak orang yang tak bisa melepaskan ingatan masa lalu
masjid al latief berada di atas pasraya, mungkin masjid paling bagus dibanding masjid lain di mal yang biasanya ditaruh di lorong-lorong sempit di bawah tangga atau dekat toilet.